Twitter Ancam Tuntut Meta Semenjak Diluncurkannya Threads
Twitter Ancam Tuntut Meta Semenjak Diluncurkannya Threads
Pekan ini, Twitter mengancam Meta, perusahaan induk Facebook, dengan tuntutan hukum terkait fitur Threads yang diluncurkan oleh Meta. Twitter menyebut bahwa Meta mencuri konsep fitur yang telah populer di platform Twitter.
Threads adalah fitur yang memungkinkan pengguna Twitter untuk membuat serangkaian pesan terhubung dalam satu thread. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan terkait dengan topik tertentu secara terstruktur dan lebih mudah diikuti oleh pengikut mereka.
Dalam pernyataan resmi, Twitter mengatakan, “Kami menemukan persamaan yang mencolok antara Threads dan fitur kami yang telah ada yaitu Twitter Threads. Kami telah berinvestasi secara signifikan dalam pengembangan fitur ini, dan Meta dengan tidak wajar mengadopsi konsep kami tanpa persetujuan atau pemberitahuan kepada kami. Kami akan melindungi hak-hak kami dengan tindakan hukum yang sesuai.”
Tak lama setelah diluncurkan, Threads mencapai popularitas yang cukup tinggi di antara pengguna Facebook. Fitur ini memungkinkan pengguna Facebook untuk terlibat dalam percakapan yang lebih terorganisir dan menyediakan ruang untuk berbagi pemikiran terkait topik-topik yang diminati.
Twitter menegaskan bahwa pengembangan fitur baru adalah hal yang wajar dalam industri teknologi. Namun, penggarapan fitur yang serupa dengan yang telah ada di platform lain tanpa izin atau pemberitahuan kepada pemilik aslinya dianggap sebagai pelanggaran hak cipta dan praktek bisnis yang tidak etis.
Ketegangan antara Twitter dan Meta semakin memanas setelah Meta menolak mengakui klaim yang diajukan oleh Twitter. Mereka berusaha untuk membela diri dengan mengklaim bahwa konsep Threads adalah pengembangan internal yang sepenuhnya hak cipta Meta.
Sementara pengguna di kedua platform mengharapkan penyelesaian cepat dari perselisihan ini, netizen secara aktif berdiskusi di media sosial. Banyak orang mendukung tindakan Twitter dan menuntut keadilan bagi inovasi yang telah mereka ciptakan.
Perkembangan selanjutnya dari perseteruan ini masih harus ditunggu. Namun, pelajaran penting yang dapat diambil dari insiden ini adalah perlunya menghormati hak kekayaan intelektual dan mematuhi praktik bisnis yang etis di era digital.
Semoga kedua pihak dapat menyelesaikan perbedaan pendapat dengan baik dan mencapai kesepakatan yang memuaskan.